Catechetical Sunday 2022 Message
Dear Parents, Catechists and all baptized,
This year’s Catechetical theme is: Family Life: A Path to Holiness! As you can see from the poster, praying as a family is a non-negotiable which ensures and promotes health in a family. The poster also illustrates one of the signs of a healthy family i.e. joy, which also happen to be one the fruits of the Holy Spirit. It can’t be stressed enough that parents are the primary Catechists of their children and if they recall, this responsibility was freely accepted by them when they presented their child(ren) for baptism. They were duty bound to bring up their child(ren) to keep God’s commandments as Christ taught, by loving God and neighbor. Hence, the commissioning/commitment ceremony for the catechists on Catechetical Sunday this year (30th January 2022) will include parents as well so as to reinforce their role as primary catechists. Let us pray for all parents, catechists and all baptized to take the faith seriously in echoing the teachings of Christ which is essentially what Catechesis is all about.
In Christ,
Fr. John Pereira.
Catechetical Sunday Message
Catechetical Sunday Message – 30th January 2022
Theme: Family: A Path to Holiness (1 Cor. 12: 12)
“Family: become what you are.” These words from the papal document, Familaris Consortio by Saint John Paul II, is a call and an earnest summons by the Church, for families to become more and more what God intended it to be. That is, “an intimate communion of life and love” (17). The pope reminds families that this summons cannot be ignored, because it is a call for every family to recognise and live out its dignity and responsibility in the home and in society.
In Amoris Laetitia, Pope Francis states that families are a source of strength for the life of the Church: “The Church is good for the family and the family is good for the Church” (87). This is because, “in every Christian family, the different aspects and functions of the life of the entire Church may be reflected: mission, catechesis, witnessing, prayer and others” (General Directory for Catechesis, 255).
This is why the Church has always held the institution of the family in high esteem.
In recent Church documents, various images related to the family are mentioned, such as, ‘domestic church’, ‘the sanctuary of life’, ‘an educating community’, ‘the vital cell of society’, ‘the school of Christian life’ and others. In his first letter to the Corinthians, Saint Paul uses the image of the body in relation to the Christian community, where every member is a part, but joined together in Christ with one another. This is also an ideal image for the family, as each member is a part of one body, joined with Christ and with one another by their love, and by the sharing of their unique personalities and gifts.
A new family begins when a man and a woman enter into the Sacrament of Matrimony. In marriage, the couple help one another to attain holiness through their love and commitment for each other, and in bringing up their children. Among their responsibilities, as parents, is to take seriously the summons to become the primary faith educators of their children, as God intended them to be. The couple take this responsibility upon themselves on their wedding day when they make the promise “to accept children lovingly from God and to bring them up according to the law of Christ and his Church”.
Through the Sacrament of Marriage, parents receive “the grace and the ministry of the Christian education of their children…” (General Directory for Catechesis, 227). This means parents are the first heralds of the Gospel for their children. They are the ones who first hand on the faith to their children and educate them in it, “through the witness of their daily Christian life… lived in accordance with the Gospel” (Apostolicum Actuositatem, 11). In this regard, the family is “the first community called to announce the Gospel to the human person during growth and to bring him or her, through a progressive education and catechesis, to full human and Christian maturity” (Familaris consortio, 2).
The family is also the ‘setting for catechesis’, where the awakening of the sense of God, the first steps in prayer, education of the moral conscience, and formation in the Christian understanding of human love and sexuality, take place. Therefore, even before the child attends the first ‘catechism class’ in the parish, he or she has formed ideas about God and faith, about right and wrong, and about life in general, from his or her parents. Infact, whatever children learn or do not learn from their parents and other significant elders in the family, can have a decisive impact on them throughout their lives.
This is why the Church emphasises that, “Family catechesis precedes, accompanies and enriches all forms of catechesis” (Catechesi tradendae, 68). This means that family catechesis takes precedence even over the catechesis held in the parish. The suspension of catechism in the parish due to the Covid-19 pandemic has made it more urgent and necessary for parents, and the family at large, to take greater responsibility for the faith education of its younger members. As we celebrate Catechetical Sunday this year, may we be reminded of the summons of the Church: “Family: become what you are”, and grow in holiness to become “an intimate communion of life and love” as God intended us to be.
Pesan Minggu Kateketikal – 30 Januari 2022
Tema: Keluarga: Jalan Menuju Kekudusan (1 Kor 12:12)
“Keluarga, jadilah sebagaimana seharusnya.” Inilah kata-kata dari dokumen Familiris Consortio (Keluarga dalam dunia moden) oleh Paus Santo Yohanes Paulus II, ia merupakan panggilan dan seruan penting Gereja untuk keluarga agar semakin menjadi menurut apa yang Allah kekendaki, iaitu “persekutuan mesra kehidupan dan cinta kasih” (17). Paus mengingatkan keluarga-keluarga bahwa panggilan ini tidak dapat diabaikan, kerana ini adalah panggilan bagi setiap keluarga untuk mengakui dan menghidupi martabat dan tanggungjawabnya di rumah dan dalam masyarakat.
Dalam Amoris Laetitia (Sukacita kasih), Paus Fransiskus menyatakan bahawa keluarga adalah sumber kekuatan bagi kehidupan Gereja: “Gereja merupakan kebaikan untuk keluarga, dan keluarga merupakan kebaikan untuk Gereja.” (87). Kerana dalam setiap keluarga Kristian, aspek dan fungsi yang berbeza dalam kehidupan seluruh gereja dicerminkan dalam: misi, katekese, kesaksian, doa, dan lain-lain.” (Direktori Umum Katekese, 255). Inilah sebabnya mengapa gereja selalu menjunjung tinggi institusi keluarga.
Dalam dokumen-dokumen terbaru gereja, disebut berbagai gambaran berkaitan dengan keluarga, seperti ‘gereja domestik, ‘tempat perlindungan kehidupan’, ‘sebuah komuniti yang mendidik’, ‘sel penting masyarakat’, ‘sekolah kehidupan kristian’, dan lain-lain. Dalam surat pertamanya kepada jemaat di Korintus, Santo Paulus menggunakan gambaran tubuh untuk mejelaskan tentang komuniti kristian, di mana setiap anggota itu adalah satu bahagian, tetapi disatukan dalam Kristus dengan satu sama lain. Ini juga merupakan gambaran yang ideal untuk keluarga, karena setiap anggota adalah bahagian dari satu tubuh, disatukan bersama Kristus dan satu sama lain oleh kasih mereka, juga dengan membagikan kepribadian dan karunia unik mereka.
Sebuah keluarga baru dimulai ketika seorang lelaki dan seorang wanita yang disatukan dalam Sakramen Perkawinan. Dalam perkahwinan, pasangan suami-isteri saling membantu untuk mencapai kekudusan melalui cinta kasih dan komitmen mereka pada satu sama lain, serta dalam membesarkan anak-anak mereka. Sebagai ibubapa, adalah tanggungjawab serius mereka menjadi guru utama iman bagi anak-anak mereka, seperti yang kehendaki Allah daripada mereka. Pada hari perkahwinan mereka, pasangan itu mengambil tanggungjawab ketika mereka membuat perjanjian “untuk menerima anak-anak yang dianugerahkan Allah dengan penuh kasih sayang dan mendidik mereka sesuai dengan hukum Kristus dan Gereja-Nya”.
Melalui Sakramen Perkawinan, ibubapa menerima “rahmat dan pelayanan pendidikan Kristian untuk anak-anak mereka…” (Direktori Umum Katekese, 227). Ini bererti ibubapa adalah pewarta Injil pertama kepada anak-anak mereka. Merekalah yang pertama menurunkan iman kepada anak-anak mereka dan mendidik mereka dalam iman itu, “melalui kesaksian hidup Kristian mereka sehari-hari… hidup sesuai dengan Injil” (Apostolicum Actuositatem, 11). Dalam hal ini, keluarga adalah “komuniti pertama yang dipanggil untuk mewartakan Injil kepada pribadi manusia dalam masa pertumbuhannya serta membawanya menuju kedewasaan manusiawi dan kristiani sepenuhnya, melalui pendidikan dan katekese yang berterusan” (Familaris Consortio, 2).
Keluarga juga merupakan ‘ tempat penyediaan katekese’, untuk menyedari akan kehadiran Allah, langkah pertama dalam berdoa, pendidikan kesedaran moral, dan pembentukan akan pemahaman Kristian tentang cinta kasih dan seksualiti manusia. Maka, sebelum anak menghadiri ‘kelas katekekimus’ pertama di paroki, dia sudah mempunyai idea tentang Tuhan dan iman, tentang apa yang benar dan apa yang salah, serta tentang kehidupan secara umum dari ibu bapanya. Sebenarnya, apapun yang dipelajari atau tidak dipelajari oleh anak-anak dari orang tua mereka serta orang-orang dewasa yang lain dalam keluarga mereka, memberi kesan yang menentukan pada hidup mereka sepanjang hayat. Inilah sebabnya gereja menekankan bahwa, “Katekese keluarga mendahului, menyertai dan memperkayakan segala bentuk katekese” (Catechesi Tradendae, 68). Ini bererti bahawa katekese keluarga lebih utama, bahkan daripada katekese yang diadakan di paroki. Penangguhan katekismus di paroki karena pandemi Kovid-19 membuat semakin mendesak dan perlunya ibu bapa serta keluarga pada umumnya untuk mengambil tanggungjawab yang lebih besar untuk pendidikan iman bagi para anggota keluarga yang masih muda. Sempena kita merayakan Minggu Kateketikal tahun ini, semoga kita diingatkan akan panggilan gereja: “Keluarga: jadilah sebagaimana seharusnya”, dan bertumbuh dalam kekudusan untuk menjadi “persekutuan mesra kehidupan dan cinta kasih” seperti yang dikehendaki Allah untuk kita.
要理主日文告 ~ 2022年1月30日
主题：家庭生活：一种通往圣洁的道路 (格前十二：12)
“家庭，你要成为你自己”这是摘自教宗圣若望保禄二世的[家庭团体]劝谕，是教会对于家庭的一个至诚召唤和呼吁，为让家庭越发遵照天主的意愿。这是 “生命和爱的亲密团体” (17) 。教宗提醒所有的家庭，切勿忽略这召唤，因为这召唤是要让每个家庭正视并把在家里及在社会中的家庭地位和责任，落实到生活上。
在[爱的喜乐]劝谕中，教宗方济各视家庭为教会的生命力泉源: “教会惠及家庭，家庭也惠及教会” (87)。这是因为“每个基督家庭都反映着教会各个不同角度与功能的完整生命: 使命、教理、见证、祈祷及其他” (教理讲授指南, 255) 。这就是为何教会时常把家庭置于崇高位置的原因。
近期的教会文献里，引用了与家庭相关的各种形象，比如 “家庭教会”、“生命的圣所”、“一个教育的团体”、“社会关键的生命细胞”、“基督徒生活的学校” 等。在写给格林多教会的第一封书信中，圣保禄以身体的形象比喻基督团体，每个成员都是其中的一部分，因基督而彼此结合。这也是家庭的一个理想形象，因为每个成员都是一个身体的一部分，连同基督和他们彼此的爱，以及分享他们独特的个性与天赋，而共融合一。
一个新家庭始于一位男士和一位女士进入了婚姻圣事。在婚姻关系里，这对夫妇从彼此的爱与承诺，以及他们对孩子的培育中，相互扶持而达到圣洁。身为父母，他们肩负着认真回应召唤的责任，去成为他们孩子的主要信仰培育者，正如天主所期望的那样。这对夫妇承担了他们在婚礼当天所许下的承诺: “以爱来接受天主所恩赐的孩子，并按照基督与教会的律法来培育他们” 。
藉着婚姻圣事，父母荣获 “恩宠和以基督信仰培育他们孩子的事奉责任…” (教理讲授指南, 227) 。这意味着父母是他们孩子的首位福音转令使者。父母是第一位把信仰传授给他们孩子并教育孩子们的人，“教友家庭以全部生活符合福音精神…作出最宝贵的见证” ([教友传教]法令, 11)。在这方面，家庭是“第一个被召向在成长中的人宣报福音的团体，经由渐进的教育和教理讲授，使他或她达到圆满的人性的和基督的成熟”([家庭团体]劝谕, 2)。
家庭也是 “教理讲授的场地”，它激发了对天主的意识、开始了祈祷的第一步、道德伦理与良知的教育、并培育关于人的爱与性的基督价值观课题。因此，在孩子仍未参与堂区 “要理班” 之前，他或她早已从父母那里有着对天主与信仰、对与错、以及对一般生命的观念。实际上，无论孩子从他们的父母和其他关键的长辈身上学到抑或没学到什么，都会对他们的整个人生带来决定性的影响。
这就是为何教会强调“家庭的教理讲授领先、陪伴并充实其他型态的教理讲授”(论现时代的教理讲授, 68)。这意味着，家庭的教理讲授甚至比堂区的要理班授课，更占优先、更为重要。由于新冠肺炎肆虐导致堂区要理课被中止，令到父母和整个家庭更加迫切的需要为较年轻的家庭成员，负起更大的信仰培育责任。趁着我们今年庆祝要理主日的当儿，愿我们谨记教会的召唤:“家庭，你要成为你自己”，并在圣洁中成长，成为“生命和爱的亲密团体”正如天主所愿意我们成为的那样。
